Hobi kala Pandemi

PANDEMI mengoyak-ngoyak mental kita. Cemas, sedih, bingung, takut, frustasi bahkan hingga depresi. Menurut para pakar problem kesehatan mental saat pandemi ini nyata dan perlu perhatian ekstra. Ya, karena tidak ada vaksin untuk mental.

Tenang, kita tidak sendiri. Jutaan orang di dunia merasakan hal yang sama. “Tough, really challenging in this uncertain time, we are all in survival mode,” kata kolega saya, warga Singapura.

Di tengah ketidakpastian dan kecemasan, pandemi memaksa kita berubah dan beradaptasi untuk bertahan. Pandemi pun melahirkan banyak kebiasaan baru, beragam inovasi, juga hobi baru bagi individu.

Yang tadinya tidak suka bersepeda jadi bersepeda keliling kota 100 km, yang sebelumnya tidak pernah suka olahraga indoor jadi ketagihan HITT lewat YouTube. Yang sebelumnya malas megang tanah kini berkebun, mengompos dan melahirkan banyak anak ijo (istilah hits pemilik tanaman).

Ada juga teman saya yang jadi suka memasak. “Masak tangine ayam, makanan Maroko, masakan Iran juga, pernah juga ghormeh sabzi African stew yang pakai daging herbs dan kacang merah,” kata Famega, penulis buku Kelana yang punya hobi travelling. Gara-gara pandemi dia menghadirkan negara-negara yang dia rindukan lewat dapurnya.

Punya hewan peliharaan juga hobi baru yang populer, dari memelihara kucing, ikan cupang sampai mas koki. “Menyenangkan dan menenangkan lihatnya,” kata Fajar, teman saya yang makin rajin riset semua hal tentang ikan.

Sedangkan teman saya yang lain, Oni Zamroni, dua langkah di depan. Awalnya suka cupang buat hobi saja. “Cakep bro,” katanya. tapi pada akhirnya dia bikin beberapa kolam dan menyiapkan aquarium. “Kelamaan WFH.. hahaha,” kata dia.

Oni beternak ikang cupang di atap rumah. Dia juga niat membuat akun instagram khusus cupangnya, bahkan sampai ikut bazaar. Dari hobi akhirnya Oni dapat cuan.

Ada juga yang makin binge watching. Seperti Achy, kawan lama. Dia langganan Netflix, HBO Go, Disney+, Mola TV. “Sekarang lagi digoda teman-teman untuk langganan Prime,” kata dia yang punya grup WhatsApp khusus para “marathoner” film.

Selain menonton kadang Achy juga masih membaca, termasuk mengikuti gosip Pangeran Harry dan Meghan Markle. “Gue tim Queen Elizabeth, karena gue penggemar The Crown.. hahaha.”

Saya juga melihat ada beberapa teman yang jadi hobi main saham. Ini serius sih dan berat. Mungkin perlu pembahasan khusus. Kalau buat saya main saham bukannya tenang malah stres.

Ok, jadi benarkah kita perlu hobi? perlukah hobi baru kala pandemi? Why? “Why not,” begitu kata sahabat saya Yoga. Jawaban macam apa itu. Tentu dia bercanda. Karena tidak puas dengan jawaban Yoga, saya membuat polling dan bertanya kepada teman-teman di Instagram. Jawabannya beragam:

  • Inner peace
  • Karena rutinitas itu membosankan
  • Biar tetep waras
  • Biar gak susah jawab kalau wawancara sama HRD
  • Biar enggak bengong
  • Melepas energi negatif dengan hal-hal yang menyenangkan
  • Biar ga setres jadi jangan pilih hobi yang bikin stres
  • Biar kalau ditanya lamaran soal hobi bisa saya jawab
  • Memanfaatkan waktu yang ada. Syukur2 hobinya beneran bermanfaat
  • Biar bisa kenalan dengan teman-teman baru (adek2 milenial, gen z)
  • Biar ga kebanyakan bengong
  • Bangun identitas, being good at something (nambah ilmu), kali jadi duit (at least gak bengong)

Lalu saya bertanya lagi, apa hobi baru kala pandemi?

  • Pake masker *komentar saya: ya kaleee
  • Gada *komentar saya: sad, cari sampai dapat
  • Bonsai hahahaha
  • Solo riding
  • Memelihara ikan hias dan sepedaan
  • Fangirling BTS hehe
  • Masak
  • Netflix and chill lainnya hobi lama: diecast
  • Lihat igs orang.. hihihi
  • Pelihara cupang, ngelihatin orang posting hasil saham
  • Ngoprek tanaman
  • Jalan pagi
  • Bikin proposal (ini unik antara hobi atau tekanan hidup)
  • Baringan. Benefit: Self love

Menarik. Dari beragam jawaban banyak yang mengatakan biar gak bengong. Ada beberapa yang mirip seperti memelihara ikan. Sebenarnya masih banyak hobi baru yang kita lihat masa pandemi, treking misalnya.

Hobi memang dibutuhkan untuk menjaga kesehatan mental kita. Apalagi masa pandemi ini. Hobi suatu kegiatan yang membuat kita senang. Nyaman dan tenang. Hingga kadang lupa waktu, hajar terus. Capek tapi nikmat.

Sebuah studi juga menyebutkan, memiliki hobi berarti bisa menurunkan tingkat stres dan mencegah depresi. Catatan dari saya, selain yang bikin riang gembira, coba cari hobi yang membuat badan sehat, menambah skill atau teman baru.

Syukur-syukur hobi yang bisa menambah saldo di rekening, kaya teman saya Oni. Sudah happy, sehat, tajir lagi. Patut ditiru.

Catatan: Saya juga punya hobi baru, kalau penasaran nanti dengar ceritanya bersama teman-teman saya via podcast 5 sekosan 🙂

Leave a comment